Terletak di antara dua benua yakni Eropa dan Asia, Turki juga dikenal sebagai tempat wisata religi yang cocok untuk traveler yang ingin melakukan wisata halal. Di Turki, traveler bisa menemukan bangunan-bangunan peninggalan dari sejarah masa lalu yang masih terawat dengan baik.
Berikut wisata halal di Turki yang wajib traveler kunjungi:
-
BLUE MOSQUE (MASJID SULTAN AHMED)
Blue Mosque merupakan ikon negara Turki yang juga menjadi wisata halal di sana. Keindahan mesjid yang berdiri gagah di negara Turki ini tentu membuat siapa saja yang berkunjung akan terkagun-kagum karena keindahannya.
Masjid ini dibangun antara tahun 1609 dan 1616 atas perintah Sultan Ahmed 1, yang kemudian menjadi nama masjid tersebut. Ia dimakamkan di halaman masjid.
Masjid ini terletak di kawasan tertua di Istanbul, di mana sebelum 1453 merupakan pusat Konstantinopel, ibu kota kekaisaran Bizantium. Berada di dekat situs kuno Hippodrome, serta berdekatan juga dengan apa yang dulunya bernama Gereja Kristen Kebijaksanaan Suci (Hagia Sophia) yang sekarang diubah fungsinya menjadi museum.
Jaraknya cukup dekat dengan Istana Topkapi, tempat kediaman para Sultan Utsmaniyah sampai tahun 1853 dan tidak jauh dari pantai Bosphorus. Dilihat dari laut, kubah dan menaranya mendominasi cakrawala kota Istanbul.
Masjid ini dikenal dengan nama Masjid Biru karena warna cat interiornya didominasi warna biru. Akan tetapi cat biru tersebut bukan merupakan bagian dari dekor asli masjid, maka cat tersebut dihilangkan. Sekarang, interior masjid ini tidak terlihat berwarna biru.
-
TOPKAPI PALACE
Topkapi Palace merupakan satu peninggalan dari kejayaan masa lalu di Turki dan menjadi tempat tinggal Sultan Ottoman selama hampir 400 tahun (1465 – 1856). Sekarang, Topkapi Palace menjadi sebuah museum yang menyimpan berbagai sejarah Turki dan pusat pemerintahan. Tidak heran jika tempat ini juga menjadi tempat tinggal semua pejabat istana.
Pembangunan istana ini dimulai pada tahun 1459 atas perintah Sultan Mehmed II. Kompleks istana terdiri dari empat lapangan utama dan banyak bangunan-bangunan kecil. Pada puncaknya, istana ini dihuni oleh 4.000 orang.
Selain sebagai tempat tinggal kerajaan, istana digunakan untuk acara-acara kenegaraan dan hiburan kerajaan. Sekarang menjadi daya tarik wisata dan berisi peninggalan suci penting dari dunia Muslim, termasuk pedang dan jubah Nabi Muhammad
Setelah jatuhnya Utsmaniyah pada tahun 1921, Istana ini dijadikan museum berdasarkan dekret pemerintah tanggal 3 April 1924. Istana ini merupakan bagian dari Wilayah Bersejarah Istanbul , yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.
-
HAGIA SOPHIA
Dulunya bangunan ini merupakan sebuah gereja ortodoks pada masa Byzantium Roma yang kemudian diubah fungsinya menjadi masjid oleh penakluk Konstantinopel, Ottoman. Hiasan yang ada di dalam masjid pun diganti dengan tulisan-tulisan Arab. Namun, sekarang Hagia Sopia sudah menjadi satu wisata halal dan museum bersejarah di Turki.
Dari masa pembangunannya pada tahun 537 M sampai 1453 M, bangunan ini merupakan Katedral Ortodoks dan tempat kedudukan Patriark Ekumenis Konstantinopel, kecuali pada tahun 1204 sampai 1261, ketika tempat ini diubah oleh Pasukan Salib Keempat menjadi Katedral Katolik Roma di bawah kekuasaan Kekaisaran Latin Konstantinopel.
Bangunan ini menjadi masjid mulai 29 Mei 1453 sampai 1931 pada masa kekuasaan Kesultanan Utsmani. Kemudian bangunan ini disekulerkan dan dibuka sebagai museum pada 1 Februari 1935 oleh Republik Turki.
-
ISTIKLAL STREET
Wisata halal berikutnya yang ada di Turki dan wajib traveler kunjungi yakni Istiklal Caddesi. Istiklal Caddesi merupakan sebuah kawasan belanja yang terkenal di Turki. Mulai dari pakaian, roti, cokelat, restoran, buku, kafe dan lainnya.
Istiklal Street adalah salah satu jalan paling terkenal di Istanbul, Turki. Dikunjungi oleh sekitar 3 juta orang dalam satu hari sepanjang akhir pekan. Terletak di distrik Beyoglu (Pera), jalan tersebut merupakan sebuah Jalan Pedestrian yang elegan, 1.4 kilometer panjangnya, yang berisi butik, toko musik, galeri seni, bioskop, teater, perpustakaan, kafe, patisserie bersejarah, toko cokelat, restoran dll.
Jalan terseut, yang dikelilingi oleh bangunan era Utsmaniyyah (sebagian besar dari abad ke-19 dan awal abad ke-20) yang dirancang dengan gaya Neo-Klasik, Neo-Gothik, Renaisanse, Beaux-Arts, Art-Nouveau dan Arsitektur Nasional Turki Pertama.
-
GALATA BRIDGE
Galata Bridge bukanlah jembatan biasa seperti yang ada di Indonesia. Di bagian bawah Galata Bridge terdapat banyak restoran berkelas dan kafe dengan pemandangan yang menakjubkan.
Jembatan ini sangat ramai terlebih saat malam hari dan menjadi satu wisata halal di Turki.